Sholat di Masjid
Sekitar sebulan-lebih yang lalu, aku sempat bertemu dengan ibu-ibu yang usianya sudah tidak muda lagi sedang berjalan menuju salah satu sajadah yang ada di sampingku. Padahal beliau berjalanannya sudah menggunakan tongkat, namun langkahnya terlihat mantap sekali. Bahkan meskipun beliau tidak bisa berlama-lama berdiri karena mungkin kedua kakinya yang sudah tidak lagi sekuat dulu, beliau sama sekali tidak mengurungkan niatnya untuk terus sholat dengan postur terbaiknya. Masya Allah. Jadi terpikir, apa kabar generasi muda yang masih sehat-bugar? Masa mau kalah dengan ibu-ibu ini? Setua itu saja masih semangat untuk sholat di masjid tepat waktu. Dan tentu saja ini pun jadi reminder bagi diri sendiri.
Travelling
Dulu sewaktu masih dalam masa-masa taaruf, aku pernah menyampaikan kepada Mas Suami kalau aku itu suka jalan-jalan. Lalu setelah menikah, ketika Mas Suami menawarkan untuk jalan-jalan ke luar kota, entah kenapa aku malah jadi tidak terlalu berminat gitu. Kayak hilang aja gitu rasa pengen jalan-jalannya, nggak kayak dulu sewaktu masih single. Masih ada keinginannya, tapi tidak terlalu pengen-pengen banget. Makanya setelah itu aku dan Mas Suami pun menyepakati suatu hal: bahwa boleh jalan-jalan ke luar kota, asal ada maksud dan tujuannya. Maksudnya, tidak hanya sekadar soal jalan-jalan saja.
Dan Alhamdulillah, Allah memang Maha Baik. Setelah menyepakati hal itu, Qadarullah banyak hal-hal yang terjadi. Seperti tiba-tiba harus ke Bandung untuk menurus berkas yudisium milik Mas Suami menggunakan kendaraan pribadi, yang jadinya bisa menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumahnya Husna yang ada di Cikampek. Lalu di minggu depannya kami berdua pergi ke Cirebon untuk menghadiri walimatul 'ursy milik Mas Akram, salah satu kakak sepupuku. Dan selanjutnya diakhiri dengan terbang ke Pontianak untuk mengantar nenek dan nek Timah seperti apa yang aku ceritakan di postingan yang sebelumnya. Dan perjalanan ke empat kota berbeda itu pun terjadi dalam waktu satu bulan saja. Masya Allah!
Rasanya kayak langsung dikasih hadiah gitu sama Allah :"
Buku Pertama
Beberapa minggu kemarin, kak Nia sempat menanyakan perihal penerbitan kepadaku. Setelah membantu mencarikan beberapa penerbitan yang sekiranya sesuai, aku jadi kepengen mulai untuk menulis cerita lagi. Tapi ya, rupanya keinginan hanyalah keinginan. Sampai buku pertama milik kak Nia itu terbit, aku malah belum menyentuh naskah sama sekali. Cuma nulis-nulis aja di blog begini. Hiks. Jadi butuh 'cambuk' buat nulis lagi kayak dulu sewaktu masih kuliah.
Diari Pernikahan
Masya Allah. Rupanya menikah itu rasanya nano-nano. Dan sekarang nggak tahu kenapa aku malah jadi suka ngebukain situs-situs resep masakan gitu. Sekaligus jadi suka nyoba-nyobain resep baru. Kadang-kadang karena kekurangan bahan dan peralatan, aku jadi berkreasi sendiri saja gitu. Yang Alhamdulillahnya rupanya Mas Suami suka dan malah memuji, meski aku nggak tahu sih sebenarnya beneran suka apa pura-pura suka, hehehe. Tapi semoga suka ya, Mas :"
Dan aku juga jadi suka menghitung-hitung kira-kira berapa lamanya waktu yang dibutuhkan buat memasak, mencuci, menyetrika, dan lain sebagianya. Buat mengira-ngira, harus dari jam berapa aku mulai 'beraktifitas' biar sebelum dhuhur seluruh kegiatan itu sudah selesai semua. Meski seringnya masih suka meleset sih, hehe. Tapi lagi berusaha kok, Inshaa Allah.
Keju dan Blognya
Kemarin iseng-iseng ngebuka blognya Keju dan ngebaca-baca sebagian isinya (soalnya sebagiannya lagi udah pernah aku baca). Dan yang aku suka dari blognya Keju itu, adalah karena tulisan-tulisannya itu enak buat dibaca. Ringan gitu pokoknya. Juga ditambah karena aku baru tahu kalau ternyata Keju juga suka menulis, setelah sekian lama aku tahunya dia cuma suka foto, desain, dan ngoding. Masya Allah, Keju itu banyak bisanya, ya.
Tapi juga pas lagi baca blognya itu, aku jadi inget sama cerita yang ditulisnya soal alm. Mamanya. Terusnya lagi, aku juga jadi inget sama Ummi dulu sewaktu sakit. Hampir persis seperti apa yang diceritain sama Keju. Yang harus diobservasi terus, yang harus disuntik terus, yang nggak bisa kemana-mana dan lemas banget. Rasanya sedih banget gitu ngelihatnya :( Bahkan sekarang pun, Ummi masih harus disuntik setiap harinya biar tidak sakit-sakit lagi. Huhu. Semoga penyakit Ummi merupakan salah satu cara untuk menggugurkan dosa-dosa Ummi, dan semoga penyakit Ummi bisa segera diangkat ya, Mi...
Menulis
Akhir-akhir ini lagi membiasakan diri untuk menulis lagi. Makanya jadi sering mencuri-curi waktu meski kadang-kadang baru menulis sebentar udah ke-distracted sama hal-hal yang lain. Dan makanya juga, tulisannya kadang agak-agak berbau nggak penting gitu. Hehe.
Travelling
Dulu sewaktu masih dalam masa-masa taaruf, aku pernah menyampaikan kepada Mas Suami kalau aku itu suka jalan-jalan. Lalu setelah menikah, ketika Mas Suami menawarkan untuk jalan-jalan ke luar kota, entah kenapa aku malah jadi tidak terlalu berminat gitu. Kayak hilang aja gitu rasa pengen jalan-jalannya, nggak kayak dulu sewaktu masih single. Masih ada keinginannya, tapi tidak terlalu pengen-pengen banget. Makanya setelah itu aku dan Mas Suami pun menyepakati suatu hal: bahwa boleh jalan-jalan ke luar kota, asal ada maksud dan tujuannya. Maksudnya, tidak hanya sekadar soal jalan-jalan saja.
Dan Alhamdulillah, Allah memang Maha Baik. Setelah menyepakati hal itu, Qadarullah banyak hal-hal yang terjadi. Seperti tiba-tiba harus ke Bandung untuk menurus berkas yudisium milik Mas Suami menggunakan kendaraan pribadi, yang jadinya bisa menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumahnya Husna yang ada di Cikampek. Lalu di minggu depannya kami berdua pergi ke Cirebon untuk menghadiri walimatul 'ursy milik Mas Akram, salah satu kakak sepupuku. Dan selanjutnya diakhiri dengan terbang ke Pontianak untuk mengantar nenek dan nek Timah seperti apa yang aku ceritakan di postingan yang sebelumnya. Dan perjalanan ke empat kota berbeda itu pun terjadi dalam waktu satu bulan saja. Masya Allah!
Rasanya kayak langsung dikasih hadiah gitu sama Allah :"
Buku Pertama
Beberapa minggu kemarin, kak Nia sempat menanyakan perihal penerbitan kepadaku. Setelah membantu mencarikan beberapa penerbitan yang sekiranya sesuai, aku jadi kepengen mulai untuk menulis cerita lagi. Tapi ya, rupanya keinginan hanyalah keinginan. Sampai buku pertama milik kak Nia itu terbit, aku malah belum menyentuh naskah sama sekali. Cuma nulis-nulis aja di blog begini. Hiks. Jadi butuh 'cambuk' buat nulis lagi kayak dulu sewaktu masih kuliah.
Diari Pernikahan
Masya Allah. Rupanya menikah itu rasanya nano-nano. Dan sekarang nggak tahu kenapa aku malah jadi suka ngebukain situs-situs resep masakan gitu. Sekaligus jadi suka nyoba-nyobain resep baru. Kadang-kadang karena kekurangan bahan dan peralatan, aku jadi berkreasi sendiri saja gitu. Yang Alhamdulillahnya rupanya Mas Suami suka dan malah memuji, meski aku nggak tahu sih sebenarnya beneran suka apa pura-pura suka, hehehe. Tapi semoga suka ya, Mas :"
Dan aku juga jadi suka menghitung-hitung kira-kira berapa lamanya waktu yang dibutuhkan buat memasak, mencuci, menyetrika, dan lain sebagianya. Buat mengira-ngira, harus dari jam berapa aku mulai 'beraktifitas' biar sebelum dhuhur seluruh kegiatan itu sudah selesai semua. Meski seringnya masih suka meleset sih, hehe. Tapi lagi berusaha kok, Inshaa Allah.
Keju dan Blognya
Kemarin iseng-iseng ngebuka blognya Keju dan ngebaca-baca sebagian isinya (soalnya sebagiannya lagi udah pernah aku baca). Dan yang aku suka dari blognya Keju itu, adalah karena tulisan-tulisannya itu enak buat dibaca. Ringan gitu pokoknya. Juga ditambah karena aku baru tahu kalau ternyata Keju juga suka menulis, setelah sekian lama aku tahunya dia cuma suka foto, desain, dan ngoding. Masya Allah, Keju itu banyak bisanya, ya.
Tapi juga pas lagi baca blognya itu, aku jadi inget sama cerita yang ditulisnya soal alm. Mamanya. Terusnya lagi, aku juga jadi inget sama Ummi dulu sewaktu sakit. Hampir persis seperti apa yang diceritain sama Keju. Yang harus diobservasi terus, yang harus disuntik terus, yang nggak bisa kemana-mana dan lemas banget. Rasanya sedih banget gitu ngelihatnya :( Bahkan sekarang pun, Ummi masih harus disuntik setiap harinya biar tidak sakit-sakit lagi. Huhu. Semoga penyakit Ummi merupakan salah satu cara untuk menggugurkan dosa-dosa Ummi, dan semoga penyakit Ummi bisa segera diangkat ya, Mi...
Menulis
Akhir-akhir ini lagi membiasakan diri untuk menulis lagi. Makanya jadi sering mencuri-curi waktu meski kadang-kadang baru menulis sebentar udah ke-distracted sama hal-hal yang lain. Dan makanya juga, tulisannya kadang agak-agak berbau nggak penting gitu. Hehe.
Dan tulisan inipun sebenarnya adalah lanjutan dari tulisanku yang sebelumnya—yang pernah aku tulis di sini: Keresahan Hati #1.