Tidak ada penawar yang lebih manjur bagi dua insan yang saling mencintai dibanding pernikahan. ― (HR. Ibnu Majah)
8 September 2018. Sekitar sebulan yang lalu, Mas Akram (kakak sepupuku) melangsungkan pernikahannya di Cirebon. Ya, hanya beda sekitar 3 minggu saja dari hari pernikahanku. Dan Mas Akram ini salah satu kakak sepupu yang sebenarnya jarang bisa ditebak jalan pikiran serta unik perilakunya, sehingga ketika ia meminta izin dan restu kepada ibunya dan mbah put untuk menikahi seorang anak perempuan, hal tersebut menjadi kehebohan tersendiri. Apalagi, Mas Akram dan calonnya saat itu hanya baru saling mengenal beberapa bulan saja (tanpa adanya proses taaruf dengan perantara).
Singkat cerita, karena penentuan tanggal pernikahan yang begitu mendadak membuat beberapa anggota keluarga besar tidak bisa hadir. Terlalu mepet untuk meminta izin atau sudah ada jadwal lain yang tidak bisa dibatalkan, katanya. Tapi meskipun begitu, keluarga yang hadir juga sudah cukup banyak, sih. Buktinya saja panggungnya sampai penuh begitu, hehe. Terlebih karena sebagian besar acara ini dikoordinir oleh keluarga sendiri. Jadi maksudnya, hampir seluruh keluarga ikut ambil bagian dalam mensukseskan acara. Dari MC, makan besar, snack, dekorasi, dan lain sebagainya. Masya Allah.
| ||
Anyway, barakallahu lakuma wa baraka 'alaikuma wa jama'a bainakuma fii khoir Mas Akram dan Mba Dewani! Ini baru permulaan, baru gerbang menuju keberkahan dari ibadah terlama sepanjang hidup di dunia. Semoga kelak keberkahan selalu tercurah di keluarga kalian, dan diberkahi anak-anak yang sholeh dan sholehah. Aamiin...
Purbalingga, 13 Oktober 2018
Maafkan postingan yang isinya malah foto semua
Karena memang postingan ini sebenarnya blog galeri ala aku, hehe