Akhir minggu kemarin sewaktu lagi iseng-iseng buka folder lama, tiba-tiba nemu beberapa file video masa-masa kuliah dulu. Lalu dari beberapa video itu, ada beberapa momen yang tiba-tiba aja bikin kangen gitu. Dan dari beberapa momen itu juga, ada momen-momen yang bisa dikaitkan dengan sebuah lagu. Bukan karena momennya mirip-mirip atau memiliki arti yang sama dengan lagu-lagu itu, tetapi entah kenapa setiap mendengarkan lagu-lagu ini, ada beberapa hal yang jadi terpikir dan bikin aku jadi bernostalgia sedikit.
Sebenarnya lagunya ada banyak, tapi aku cuma bakal nyebutin 3 lagu aja. Lagu yang benar-benar ngena dan ada feel-nya, sekaligus terkadang bikin kangen.
Sebenarnya lagunya ada banyak, tapi aku cuma bakal nyebutin 3 lagu aja. Lagu yang benar-benar ngena dan ada feel-nya, sekaligus terkadang bikin kangen.
1. Justin Timberlake, Mirrors
Yang pertama adalah lagu dari Justin Timberlake yang berjudul Mirrors. Padahal lagu ini dulu-dulu udah sering banget diputar di lab MM kalau lagi gabut gitu, tapi tetap yang keingat ya momen sewaktu ngerjain tugas di saung dekat asrama sewaktu tahun pertama kuliah.
Jadi waktu itu kalau nggak salah udah agak malam, sekitar jam 10-an ke atas. Aku dan beberapa teman kelasku lagi sibuk-sibuknya ngerjain tugas besar di saung dekat asrama putri. Iya, dulu sewaktu saung itu belum dibongkar dan diubah jadi kayak yang sekarang, kami suka banget kumpul-kumpul di situ. Dari soal ngerjain tugas, sekedar ngobrol-ngobrol, rapat kelas yang membahas soal makrab, meeting point kalau mau jalan-jalan, dan lain sebagainya. Dan waktu itu, kalau nggak salah kelompokku sedang ngerjain tugas besar mata kuliah Dasar Algoritma dan Pemrograman (DAP).
Waktu itu aku sekelompok sama Sitah, Berto dan Imam. Tapi lucunya, mereka ini dulu belum ada sama sekali yang bisa ngoding, sedangkan DAP itu mata kuliah yang berhubungan dengan dunia perkodingan. Alhasil, waktu itu aku yang kebagian tugas untuk ngodingin aplikasinya, sedangkan Sitah kebagian tugas untuk menyusun laporannya. Kalau Imam dan Berto? Imam bagian pergi-pergi beli keperluan perut alias beli-beli minum sama jajan waktu lagi ngumpul ngerjain tugas gitu, dan Berto bagian ngelawak alias yang bertanggungjawab dalam mengatur mood biar akunya nggak capek pusing-pusing sendirian.
Dan pas di akhir-akhir hari mepet-mepet deadline gitu, yang kalau nggak salah besoknya udah harus presentasi sedangkan program dan laporannya belum sempurna jadi padahal waktu udah menunjukkan hampir tengah malam begitu, aku mulai kelihatan stress dan panik sendiri. Jadi aku ngoding sambil nyubit-nyubit Sitah yang duduk di sampingku, atau bengong-bengong sendiri menerawang kodingan yang entah kenapa error-error terus. Dan mungkin karena kasihan lihat aku yang udah stress kayak gitu, jadinya waktu itu Berto sama Shamila (salah satu teman kelasku juga, tapi beda kelompok) pun memutuskan untuk nyanyi-nyanyi gitu. Katanya buat menghibur aku yang udah nggak karuan bentuknya.
Ya udah. Jadinya lagu ini pun jadi terngiang-ngiang banget di telinga aku waktu itu. Soalnya Berto dan Shamila itu nyanyinya lucu, pake teriak-teriak dan menggumam gitu karena masing-masing nggak ada yang hafal benar-benar liriknya. Terus pake joget-joget segala gitu lagi, hehe. Apalagi temanku yang namanya Berto itu juga kan orangnya lucu dan ekspresif, makanya kalau aku denger lagu ini dimanapun, bahkan sampai minggu kemarin sewaktu aku pergi main sama temanku di sebuah mall di Jakarta dan ada yang muter lagu ini, aku langsung kayak otomatis aja gitu inget sama kejadian waktu itu. Benar-benar langsung kayak keputer lagi aja gitu rekaman waktu itu di otak aku, dan langsung bikin rindu. Duh...
2. John Legend, All of Me
Berbeda sama lagu yang pertama, lagu ini sebenarnya nggak mengingatkan aku dengan momen yang berhubungan langsung sama kejadian yang aku alami sendiri. Jadi lagu ini itu merupakan lagu favoritnya salah seorang teman kelasku yang namanya Irham. Dan kenapa bikin keingetan terus, ya karena dulu itu Irham selalu nyanyi ini dimanapun, kapanpun, dan dalam kondisi apapun, sampai aku bosen gitu ngedengernya. Benar-benar setiap hari dan setiap saat. Mau lagi nunggu pergantian kelas, lagi kelas kosong, lagi makan di kantin, lagi mau istirahat, lagi jalan ke masjid, pokoknya kemanapun dia nyanyi lagu ini. Dengan wajahnya yang datar dan tanpa ekspresi lagi.
Dan beberapa teman kelasku pun kalau denger lagu ini pasti barengan mengucapkan kalimat, "Ini lagunya Irham." saking seringnya Irham nyanyi lagu ini, dulu, yang ternyata hal itu bisa jadi bahan tertawaan seisi kelas. Sebegitu sederhananya ya kebahagiaan anak-anak di kelas aku :"
3. Gym Class Heroes, Stereo Hearts & The Script, Hall of Fame
Nah kalau lagu yang terakhir ini adalah lagu yang benar-benar bikin kangen dan ada makna tersendiri di momennya. Kadang aku bisa sampai nangis dan ketawa sendiri sih pas inget sama momen itu, soalnya benar-benar lucu dan bikin pengen kayak balik ke masa lalu gitu saking kangennya. Kenapa coba? Soalnya gini...
Jadi sewaktu masih kuliah dulu, kan di jurusan itu ada acara Dies Natalies gitu kan. Dan setiap kelas diwajibkan untuk ikut lomba-lomba gitu, yang salah satunya adalah lomba Informatics Got Talent (IGT). Kalau nggak ikutan bakal ada dendanya. Makanya waktu itu, kelasku memutuskan untuk tampil dengan ide yang seadanya, alias benar-benar nggak karuan. Soalnya kami waktu itu awalnya mau tampil nyanyi-nyanyi aja bikin band instrumental gitu, dan yang tampil ya anak laki-lakinya aja. Cuma waktu itu kalau nggak salah anak-anak yang bisa nyanyi dan bermain musik itu adalah anak-anak yang asli Bandung, alias anak rumahan yang nggak setiap saat bisa disuruh latihan dan pulang kuliah dengan terlambat. Setelah latihan dua-tiga kali dan nggak ada kemajuan apa-apa, terus juga kayak cuma ngabis-ngabisin waktu buat nunggu-nunggu pada kumpul semua, alhasil rencana itu pun diubah.
Tapi karena udah bingung dan nggak tau mau nampilin apaan, akhirnya kami pun memutuskan untuk nyanyi biasa aja dengan iringan instrumen yang udah ada, alias nggak pakai pemain bandnya gitu. Tapi tetap, kami nggak pengen kelihatan terlalu biasa, makanya kami pun memilih yang kedua lagu itu yang di mash-up gitu. Dan percaya atau tidak, aku juga ikutan nyanyi di situ, hahaha. Padahal suara jelek begini, tapi tetep aja disuruh ikutan dan entah kenapa juga akunya percaya diri. Udah gitu lucunya, karena saking pasrahnya dan emang sengaja pengen buat lucu-lucuan aja, jadinya kami pun membuat skenario gitu.
Jadi ceritanya ada lima orang yang bakal nyanyi lagu mash-up itu. Terus di hampir akhir-akhir lagu gitu, tiba-tiba ada segerombolan zombie yang datang dan bikin lima orang yang lagi nyanyi itu lari terbirit-birit. Terus terakhirnya gimana? Ya zombie-zombie itu tiba-tiba jadi nari-nari nggak jelas barengan, semua lagu kayak lagi senam gitu, sampai highlight-nya mereka goyang poco-poco. Dan anak-anak kelas aku itu benar-benar totalitas loh, soalnya mereka juga di make up seram-seram gitu, pakai bajunya juga yang modelnya robek-robek. Video penampilan kami juga sempat jadi teaser IGT tahun setelahnya lho, bangga nggak? hehe.
Dan ya udah. Tiga aja lagunya. Soalnya lagu sisanya, momennya kurang pas untuk diceritakan di tempat umum. Alias kalau aku ceritain di sini, nanti aku bisa dimarahin sama orang yang bersangkutan karena lagu itu mengandung rahasia dari beberapa orang, hehe :"
*notes: aku merekomendasikan buat ndengerin lagu yang ketiga, yang versi mash up-nya. Soalnya keren banget.
Read More
Yang pertama adalah lagu dari Justin Timberlake yang berjudul Mirrors. Padahal lagu ini dulu-dulu udah sering banget diputar di lab MM kalau lagi gabut gitu, tapi tetap yang keingat ya momen sewaktu ngerjain tugas di saung dekat asrama sewaktu tahun pertama kuliah.
Jadi waktu itu kalau nggak salah udah agak malam, sekitar jam 10-an ke atas. Aku dan beberapa teman kelasku lagi sibuk-sibuknya ngerjain tugas besar di saung dekat asrama putri. Iya, dulu sewaktu saung itu belum dibongkar dan diubah jadi kayak yang sekarang, kami suka banget kumpul-kumpul di situ. Dari soal ngerjain tugas, sekedar ngobrol-ngobrol, rapat kelas yang membahas soal makrab, meeting point kalau mau jalan-jalan, dan lain sebagainya. Dan waktu itu, kalau nggak salah kelompokku sedang ngerjain tugas besar mata kuliah Dasar Algoritma dan Pemrograman (DAP).
Waktu itu aku sekelompok sama Sitah, Berto dan Imam. Tapi lucunya, mereka ini dulu belum ada sama sekali yang bisa ngoding, sedangkan DAP itu mata kuliah yang berhubungan dengan dunia perkodingan. Alhasil, waktu itu aku yang kebagian tugas untuk ngodingin aplikasinya, sedangkan Sitah kebagian tugas untuk menyusun laporannya. Kalau Imam dan Berto? Imam bagian pergi-pergi beli keperluan perut alias beli-beli minum sama jajan waktu lagi ngumpul ngerjain tugas gitu, dan Berto bagian ngelawak alias yang bertanggungjawab dalam mengatur mood biar akunya nggak capek pusing-pusing sendirian.
Dan pas di akhir-akhir hari mepet-mepet deadline gitu, yang kalau nggak salah besoknya udah harus presentasi sedangkan program dan laporannya belum sempurna jadi padahal waktu udah menunjukkan hampir tengah malam begitu, aku mulai kelihatan stress dan panik sendiri. Jadi aku ngoding sambil nyubit-nyubit Sitah yang duduk di sampingku, atau bengong-bengong sendiri menerawang kodingan yang entah kenapa error-error terus. Dan mungkin karena kasihan lihat aku yang udah stress kayak gitu, jadinya waktu itu Berto sama Shamila (salah satu teman kelasku juga, tapi beda kelompok) pun memutuskan untuk nyanyi-nyanyi gitu. Katanya buat menghibur aku yang udah nggak karuan bentuknya.
Ya udah. Jadinya lagu ini pun jadi terngiang-ngiang banget di telinga aku waktu itu. Soalnya Berto dan Shamila itu nyanyinya lucu, pake teriak-teriak dan menggumam gitu karena masing-masing nggak ada yang hafal benar-benar liriknya. Terus pake joget-joget segala gitu lagi, hehe. Apalagi temanku yang namanya Berto itu juga kan orangnya lucu dan ekspresif, makanya kalau aku denger lagu ini dimanapun, bahkan sampai minggu kemarin sewaktu aku pergi main sama temanku di sebuah mall di Jakarta dan ada yang muter lagu ini, aku langsung kayak otomatis aja gitu inget sama kejadian waktu itu. Benar-benar langsung kayak keputer lagi aja gitu rekaman waktu itu di otak aku, dan langsung bikin rindu. Duh...
2. John Legend, All of Me
Berbeda sama lagu yang pertama, lagu ini sebenarnya nggak mengingatkan aku dengan momen yang berhubungan langsung sama kejadian yang aku alami sendiri. Jadi lagu ini itu merupakan lagu favoritnya salah seorang teman kelasku yang namanya Irham. Dan kenapa bikin keingetan terus, ya karena dulu itu Irham selalu nyanyi ini dimanapun, kapanpun, dan dalam kondisi apapun, sampai aku bosen gitu ngedengernya. Benar-benar setiap hari dan setiap saat. Mau lagi nunggu pergantian kelas, lagi kelas kosong, lagi makan di kantin, lagi mau istirahat, lagi jalan ke masjid, pokoknya kemanapun dia nyanyi lagu ini. Dengan wajahnya yang datar dan tanpa ekspresi lagi.
Dan beberapa teman kelasku pun kalau denger lagu ini pasti barengan mengucapkan kalimat, "Ini lagunya Irham." saking seringnya Irham nyanyi lagu ini, dulu, yang ternyata hal itu bisa jadi bahan tertawaan seisi kelas. Sebegitu sederhananya ya kebahagiaan anak-anak di kelas aku :"
3. Gym Class Heroes, Stereo Hearts & The Script, Hall of Fame
Nah kalau lagu yang terakhir ini adalah lagu yang benar-benar bikin kangen dan ada makna tersendiri di momennya. Kadang aku bisa sampai nangis dan ketawa sendiri sih pas inget sama momen itu, soalnya benar-benar lucu dan bikin pengen kayak balik ke masa lalu gitu saking kangennya. Kenapa coba? Soalnya gini...
Jadi sewaktu masih kuliah dulu, kan di jurusan itu ada acara Dies Natalies gitu kan. Dan setiap kelas diwajibkan untuk ikut lomba-lomba gitu, yang salah satunya adalah lomba Informatics Got Talent (IGT). Kalau nggak ikutan bakal ada dendanya. Makanya waktu itu, kelasku memutuskan untuk tampil dengan ide yang seadanya, alias benar-benar nggak karuan. Soalnya kami waktu itu awalnya mau tampil nyanyi-nyanyi aja bikin band instrumental gitu, dan yang tampil ya anak laki-lakinya aja. Cuma waktu itu kalau nggak salah anak-anak yang bisa nyanyi dan bermain musik itu adalah anak-anak yang asli Bandung, alias anak rumahan yang nggak setiap saat bisa disuruh latihan dan pulang kuliah dengan terlambat. Setelah latihan dua-tiga kali dan nggak ada kemajuan apa-apa, terus juga kayak cuma ngabis-ngabisin waktu buat nunggu-nunggu pada kumpul semua, alhasil rencana itu pun diubah.
Tapi karena udah bingung dan nggak tau mau nampilin apaan, akhirnya kami pun memutuskan untuk nyanyi biasa aja dengan iringan instrumen yang udah ada, alias nggak pakai pemain bandnya gitu. Tapi tetap, kami nggak pengen kelihatan terlalu biasa, makanya kami pun memilih yang kedua lagu itu yang di mash-up gitu. Dan percaya atau tidak, aku juga ikutan nyanyi di situ, hahaha. Padahal suara jelek begini, tapi tetep aja disuruh ikutan dan entah kenapa juga akunya percaya diri. Udah gitu lucunya, karena saking pasrahnya dan emang sengaja pengen buat lucu-lucuan aja, jadinya kami pun membuat skenario gitu.
Jadi ceritanya ada lima orang yang bakal nyanyi lagu mash-up itu. Terus di hampir akhir-akhir lagu gitu, tiba-tiba ada segerombolan zombie yang datang dan bikin lima orang yang lagi nyanyi itu lari terbirit-birit. Terus terakhirnya gimana? Ya zombie-zombie itu tiba-tiba jadi nari-nari nggak jelas barengan, semua lagu kayak lagi senam gitu, sampai highlight-nya mereka goyang poco-poco. Dan anak-anak kelas aku itu benar-benar totalitas loh, soalnya mereka juga di make up seram-seram gitu, pakai bajunya juga yang modelnya robek-robek. Video penampilan kami juga sempat jadi teaser IGT tahun setelahnya lho, bangga nggak? hehe.
Dan ya udah. Tiga aja lagunya. Soalnya lagu sisanya, momennya kurang pas untuk diceritakan di tempat umum. Alias kalau aku ceritain di sini, nanti aku bisa dimarahin sama orang yang bersangkutan karena lagu itu mengandung rahasia dari beberapa orang, hehe :"
*notes: aku merekomendasikan buat ndengerin lagu yang ketiga, yang versi mash up-nya. Soalnya keren banget.
Jakarta, di akhir bulan Juli.
Padahal udah sering dibilangin buat nggak begadang,
tapi rasanya kantuk itu jarang sekali datangnya.