"Seorang teman mengetahui semua cerita terbaik dalam hidupmu. Seorang sahabat, ada dalam semua cerita itu." - Seseorang
*
Teruntuk semua orang yang masih dan sempat hadir di hidupku.
Bertepatan dengan datangnya bulan suci Ramadhan, yang katanya merupakan bulan penuh berkah dan pengampunan; maka hari ini aku ingin membagikan sepatah-dua patah paragraf (bukan kata, karena akan banyak isinya hehe) kepada orang-orang yang masih dan mungkin sempat hadir di hidupku; mengenai ucapan terima kasih dan permohonan maaf. Memang tidak semua orang akan aku tulis di sini, hanya beberapa yang mungkin hadir sejak aku masuk ke dunia kampus sampai saat ini. Soalnya kalau semua, nanti terlalu panjang dan jadi pada males bacanya, ya kan? hehe. Dan mungkin sebagian besarnya sudah aku sampaikan lewat pesan secara langsung, dan beberapa memang sengaja tidak aku sampaikan. Untuk itu, izinkan aku menuliskan semuanya di sini saja ya. Selain karena aku berharap mereka yang tidak aku kirimi pesan dapat membacanya lewat tulisan ini, juga agar orang lain pun mengetahui betapa berterima kasihnya aku kepada Allah karena telah menghadirkan orang-orang ini di kehidupanku.
Dan, ya, aku mulai saja ya...
Teruntuk Bu Febrianti Sthevanie;
Maafin aku ya bu, karena aku sempat mengecewakan Ibu. Aku tahu, saat itu, aku benar-benar mengecewakan dan hanya menyusahkan Ibu. Padahal, Ibu sudah baik kepadaku. Ibu suka mentraktirku makan, mengajakku liqo, sampai menemaniku ketika aku sedang tidak memiliki teman. Bahkan, Ibu pernah sampai bela-belain kembali ke kampus, karena takut aku melakukan hal-hal yang diluar nalar kan, bu? Meskipun sebenarnya, itu hanya sandiwara aku saja karena saat itu, kami ingin memberikan kejutan di hari ulang tahun Ibu, hehe. Maafkan aku ya bu, mungkin saat itu aku sudah berlebihan :( Ibu sampai menangis dan memelukku dengan erat soalnya.
Tapi, setelah semua kekecewaan yang aku berikan kepada Ibu, aku berterima kasih karena rupanya Ibu mau kembali memaafkanku. Padahal, aku sudah membuat Ibu kecewa, apalagi soal amanah menjadi salah satu asisten laboratorium multimedia yang sepertinya aku tidak maksimal dalam menjalankannya. Tapi, Ibu tetap mau menerimaku. Ya, Ibu tetap mau memelukku kembali, meskipun sebelumnya sempat mengasingkanku. Aku sangat berterima kasih bu, karena Ibu adalah orang tua kedua bagiku di kampus. Oh ya, sampaikan permintaan maafku ke Pak Kur juga ya bu. Karena aku juga telah mengecewakan Pak Kur selama masa-masa TA sampai sidang, hiks.
Doaku, semoga Ibu, Pak Kur, dan keluarga kecil Ibu senantiasa berada di dalam lindungan-Nya, ya. Aamiin.
Teruntuk Faradilla Naily Jihan;
Hai Jihan. Apa kabarmu? Semoga kamu baik-baik saja. Sudah lama kita tidak bertemu ya? Padahal beberapa bulan kemarin kita sempat janjian ketemu di Purwokerto, eh, rupanya aku tidak bisa pulang :( Tapi tak apa, semoga kita masih diberikan kesempatan untuk kembali bertemu, ya.
Teruntuk Ummi Rosyidah;
Teruntuk Nurmasyitah;
Hai Nurmasyitah, sahabatku, sekaligus 'Mamak'-ku (hehe). Makasih ya mak, selama ini sudah mau menjadi teman curhatku. Tidak pernah meninggalkanku meskipun berkali-kali aku melakukan hal bodoh di hadapanmu. Pokoknya, terima kasih karena sudah mau terus mengingatkan akan kesalahanku. Terima kasih karena telah menganggapku sebagai anak kecil ketika kita berpergian, karena sungguh, aku ini memang belum bisa mandiri (hiks). Terima kasih karena mau selalu menyempatkan diri untuk mengangkat teleponku dan mendengarkan ceritaku yang terkadang terbata-bata. Terima kasih karena dulu selalu membukakan pintu kamarmu ketika aku ingin ditemani makan atau ingin menangis seharian. Terima kasih karena telah menemaniku selama ini.
Teruntuk Devi Alfiani;
Teruntuk Muh. Aswan Abidin;
Teruntuk Kak Hafizh Akmal dan Kak Syahid Yogga P;
Teruntuk Setyono Dwi Utomo;
Teruntuk Rahmat Ridha Mustakim;
Teruntuk M. Hilmy An Nabhany;
Teruntuk Mba Elistiana Siswanti;
Teruntuk Keluarga INFININE (Kelas IF-37-09);
Teruntuk Keluarga Multimedia;
Teruntuk Teman-Teman di Kantor;
Teruntuk Adik-adik di Masjid Al Ibadah, Kemang;
Untuk adik-adik cantikku. Terima kasih ya dik, karena sudah mau mengajakku kenalan ketika aku sudah tidak memiliki teman perempuan untuk diajak sholat di Masjid; walaupun seharusnya aku yang duluan mengajak kenalan, sih. Dan terima kasih juga karena selalu menyalamiku setiap habis sholat, serta selalu melontarkan senyuman manis kalian setiap kali kita bertemu. Meskipun kalian selalu memanggilku dengan sebutan 'kakak yang kemarin' dan terkadang menanyakan siapa namaku disaat aku sudah berkali-kali memberitahu, tapi tak apa, aku juga nggak begitu ingat nama kalian kok (wkwk). Abisnya, kalian terlalu banyak dan entah mengapa terlihat mirip satu sama lain, sih. Kan aku jadi susah menghafalnya..
Teruntuk Ibu Pemilik Warteg samping Masjid Al Ibadah, Kemang;
Teruntuk Teman-Temanku yang Lain;
Hai Jihan. Apa kabarmu? Semoga kamu baik-baik saja. Sudah lama kita tidak bertemu ya? Padahal beberapa bulan kemarin kita sempat janjian ketemu di Purwokerto, eh, rupanya aku tidak bisa pulang :( Tapi tak apa, semoga kita masih diberikan kesempatan untuk kembali bertemu, ya.
Oh iya Ji, terima kasih ya karena selama ini kamu tetap menjadi sahabat terbaik aku. Kita sahabatan udah lama loh, udah hampir 7 tahun. Tapi selama itu, kamu tetap mau menjaga komunikasi denganku padahal kita sudah tidak pernah bertemu. Bahkan dulu, kamu sering menyempatkan diri untuk mengunjungiku di Bandung. Kamu juga tetap mau mendengarkan cerita-cerita kelabilanku, meskipun kamu selalu menyebutku babo. Tapi tak apa, aku memang babo kok, hihi.
Aku masih ingat loh, kalimat yang kamu lontarkan waktu kita jalan-jalan ke PVJ dan menyempatkan untuk makan di salah satu restoran di situ. Kalimat yang ini, "udah, aku aja yang bayar, kamu belum bisa menghasilkan uang sendiri aja mau sok-sokan makan di tempat beginian. Aku yang ngajak, jadi aku yang bayar." Dan sekarang aku sudah bisa menghasilkan uang sendiri Ji, jadi, kapan kita bertemu? Biar aku bisa membalas kebaikanmu saat itu.
Pokoknya, senang bisa memiliki sahabat sepertimu, Ji. Kamu tuh cantik, tapi hatinya juga cantik. Semoga mimpimu bersama Andar bisa segera terwujud ya, hehe. Dan semoga kamu senantiasa berada di dalam lindungan-Nya, ya. Aamiin.
Teruntuk Ummi Rosyidah;
Hai Ummi. Makasih ya mi, karena telah menjadi sahabatku dari awal masuk kuliah sampai saat ini. Terima kasih karena Ummi tidak pernah lelah untuk terus menasehatiku, mengingatkan ketika aku salah tanpa menghakimiku. Terima kasih karena sampai saat inipun, Ummi masih mau menerima teleponku yang serba mendadak setiap kali aku merasa sedih dan kesepian. Terima kasih karena mau mendengar ceritaku. Terima kasih karena telah menawarkan diri untuk mengisi hari-hariku yang sepi ditengah-tengah kesibukanmu.
Terima kasih karena dulu telah memperbolehkan aku tiba-tiba datang ke kosanmu ketika aku sedang galau. Terima kasih karena telah menjagaku dan terus mengajakku ke dalam kebaikan. Terima kasih karena telah memasukkan aku ke Al Fath tanpa melalui proses penyeleksian, karena telah percaya bahwa aku mampu memegang amanah itu. Terima kasih karena telah mengajakku bersama-sama mengerjakan TA di proclub (lab kampus), apalagi sampai memperbolehkanku menginap di sana; setelah aku bercerita bahwa aku malas mengerjakan TA di lab multimedia karena aku tidak memiliki teman yang sama-sama sedang mengerjakan TA.
Terima kasih karena terus menanyai kabarku dan memastikan bahwa aku baik-baik saja. Intinya... terima kasih untuk semuanya, mi. Semoga Allah membalas segala kebaikan Ummi, dan semoga Ummi senantiasa berada di dalam lindungan-Nya, ya. Aamin.
Teruntuk Nurmasyitah;
Hai Nurmasyitah, sahabatku, sekaligus 'Mamak'-ku (hehe). Makasih ya mak, selama ini sudah mau menjadi teman curhatku. Tidak pernah meninggalkanku meskipun berkali-kali aku melakukan hal bodoh di hadapanmu. Pokoknya, terima kasih karena sudah mau terus mengingatkan akan kesalahanku. Terima kasih karena telah menganggapku sebagai anak kecil ketika kita berpergian, karena sungguh, aku ini memang belum bisa mandiri (hiks). Terima kasih karena mau selalu menyempatkan diri untuk mengangkat teleponku dan mendengarkan ceritaku yang terkadang terbata-bata. Terima kasih karena dulu selalu membukakan pintu kamarmu ketika aku ingin ditemani makan atau ingin menangis seharian. Terima kasih karena telah menemaniku selama ini.
Dan sekarang, Alhamdulillah akhirnya kewajibanmu sebagai seorang mahasiswa telah tergugurkan. Selamat ya mak, karena akhirnya semua usahamu terbalaskan dengan hasil yang memuaskan. Tinggal wisuda, dan setelahnya kamu akan memasuki dunia yang baru. Aku tidak bermaksud untuk menakuti, tapi dunia kerja lebih kejam daripada dunia perkuliahan loh, mak. Untuk itu, persiapkan mentalmu sebaik-baiknya, ya. Kamu kan tahu, aku saja sering menangis dan mengadukan hal ini kepadamu, kan?
Tapi intinya, terima kasih untuk semuanya ya, mak. Semoga Allah membalas segala kebaikan kamu, dan semoga kamu senantiasa berada di dalam lindungan-Nya, ya. Aamin.
Teruntuk Devi Alfiani;
Hai Devi Alfiani, sahabat cinaku (hehe). Makasih ya dev, selama ini kamu sudah mau menjadi sahabat terbaikku. Terima kasih karena mau mendekati aku duluan, dan membersamai aku dalam berbagai hal semasa kuliah. Kayaknya selama kita kuliah, kegiatan dan kelas kita tidak begitu banyak perbedaannya, ya? Bahkan dulu kita sempat satu kantor, meskipun setelahnya kita berpisah. Dan ya, sekarangpun akhirnya kita tetap bekerja di kota yang sama.
Tapi, aku tetap berterima kasih meskipun sekarang kita seperti dipisahkan oleh jarak (hiks). Terima kasih karena tetap meluangkan waktumu untuk bermain denganku ditengah-tengah kesibukanmu, meskipun entah sudah tak terhitung berapa banyaknya wacana yang aku berikan padamu (hehe). Intinya, terima kasih untuk semuanya ya, dev. Semoga impianmu untuk melanjutkan S2 dan mendapatkan beasiswa dapat segera terwujud. Dan semoga kamu senantiasa berada di dalam lindungan-Nya, ya. Aamin.
Teruntuk Muh. Aswan Abidin;
Hai Aswan, adik kelas kesayanganku. Cieee, akhirnya kemarin sudah sidang dan lulus, ya? Selamat ya wan, semoga ilmu dan gelarnya berkah, aamiin. Oh iya wan, di tulisan ini, aku pengen berterima kasih untuk beberapa hal sama kamu.
Terima kasih karena telah mengajakku dan teman-teman 'Para Pencari Jodoh' a.k.a 'Gerakan Anti Wacana' untuk menghadiri acara Shift Pemuda Hijrah. Terima kasih karena telah mau direpoti menyetir mobil setiap kita berdelapan ingin jalan-jalan. Terima kasih karena telah mengingatkan tentang apa-apa yang menjadi kesalahanku tanpa menghakimi. Terima kasih karena tetap mau menerimaku dan tidak membenciku dengan semua drama yang terjadi kepadaku. Terima kasih karena telah mau menjaga perasaanku, dan tidak membiarkanku merasakan cemburu serta kesepian disaat kamu mengetahui hal-hal yang 'dia' lakukan kepadaku. Pokoknya, terima kasih untuk semuanya. Dan terima kasih juga karena telah mengajariku memasang screen saver cony di mac, ya. Kata teman-teman kantor, cony-nya mirip aku banget. Malas dan tidak bersemangat gitu (wkwk).
Dan ya, kamu memang lebih muda dariku, tapi sepertinya kamu memiliki sifat dan sikap yang lebih dewasa daripada aku. Semoga kamu terus istiqomah dengan hijrahmu ya, wan. Aku sudah menyukai kamu yang dulu, dan sepertinya menjadi semakin menyukai kamu yang sekarang. Tetap menjadi seorang Aswan yang aku kenal ya, yang baik tapi juga terkadang rada sengklek (hehe). Semoga startup yang sedang kamu bangun ini terus berkembang pesat, sukses, dan bermanfaat bagi ummat, ya. Dan semoga kamu senantiasa berada di dalam lindungan-Nya, aamin.
Teruntuk Kak Hafizh Akmal dan Kak Syahid Yogga P;
Hai Kak Seki (Hafizh) dan Kak Panda (Yogga). Di tulisan ini, adik kecilmu ingin berterima kasih akan banyak hal, boleh ya? Bismilah, aku mulai ya, kak.
Untuk Kak Seki, makasih ya kak karena dulu waktu awal-awal aku masuk lab multimedia, Kak Seki mau repot-repot membantu merawat laptopku yang suka ngambek. Padahal, terkadang Kak Seki harus ngebela-belain ke kampus di hari minggu. Dan aku tahu, berpergian di hari minggu disaat Kak Seki adalah orang Bandung asli pasti tidaklah mudah. Susah izinnya kan, kak? Dan juga, terima kasih ya kak karena dulu sudah mau terus menasehati aku. Bahkan dulu kakak sering banget menceramahi aku, atau menyampaikan hasil ceramah yang baru saja kakak dapat di kajian-kajian yang kakak datangi atau sehabis sholat Jumat. Makasih juga karena dulu sempat menjadi teman curhatku, walaupun kayaknya banyakan kakak deh cuhatnya (hehe). Dulu awal-awal kenal, aku kira Kak Seki itu perempuan loh. Abis rambutnya panjang gitu dan cantik, sih. Aku aja kalah cantik (huft). Tapi Alhamdulillah sekarang udah mempertahankan rambut pendeknya ya, meskipun tetap saja cantik, sih...
Lanjut. Dan untuk Kak Panda, makasih ya kak karena sudah mau menjadi kakakku, kakak semua anak Matlab. Terima kasih karena telah membela kami ditengah-tengah cibiran member lain yang tidak menyetujui adanya kami. Terima kasih karena telah mengajak dan terus berusaha membuat kami bisa membaur dengan member yang lain, sehingga kini sudah tidak ada perbedaan lagi diantara kami. Terima kasih juga telah mengenalkan aku dengan Kak Seki, yang walaupun sebenarnya kakak mengenalkan aku juga tujuannya biar aku minta tolong ngebenerin laptopnya sama Kak Seki aja kan :|
Dan terakhir, untuk kedua kakakku di kampus. Terima kasih ya kak, karena telah mempersilahkan aku untuk berkarya di lab multimedia. Terima kasih karena telah memilihku untuk menjadi sekertaris meskipun aku hanyalah seorang member pendiam yang bergaulnya hanya dengan orang yang itu-itu saja. Sungguh, aku dikenal banyak orang seperti ini tidak luput dari peran Kak Seki dan Kak Panda loh. Karena aku jadi sekertaris, aku jadi lebih banyak berbicara, sehingga aku menjadi lebih dikenal dan disukai. Ah, pokoknya terima kasih banyak ya kak.
Semoga Allah membalas segala kebaikan kakak-kakak sekalian, dan semoga kakak-kakak senantiasa berada di dalam lindungan-Nya, ya. Aamin.
Teruntuk Setyono Dwi Utomo;
Hai Yono, teman seduluranku. Makasih ya yon, karena sudah mau meminjami aku charger laptop kamu selama aku sibuk berkutat dengan TA-TA itu. Bahkan aku diperbolehkan membawa charger itu pulang ke kos lagi (hehe). Nama kamu udah aku tulis di buku TA aku loh yon (wkwk). Dan terima kasih juga karena sudah mau menanyaiku ketika aku tidak masuk kantor. Pun aku juga berterima kasih karena kamu mau memberitahu apa saja keputusanmu (yang berhubungan dengan pekerjaan) karena mengingat bahwa tinggal kamu teman seduluranku di sana. Intinya, terima kasih karena mau menghargai dan menjagaku selama kita sekantor.
Eh iya, makasih juga karena selalu menawariku pekerjaan sampingan, dan memberiku beberapa pilihan tempat kerja yang baru. Semoga kamu senantiasa berada di dalam lindungan-Nya, ya. Aamiin.
Teruntuk Rahmat Ridha Mustakim;
Hai Rahmat, kahimku. Kita memang bukan dua orang yang sering berinteraksi atau berteman baik, tapi aku tetap berterima kasih, Mat. Terima kasih karena telah memercayaiku untuk menjadi sekertaris kolaboratif saat itu. Terima kasih karena mau mengajariku dan menemaniku ketika aku kesusahan membuat proposal kegiatan, sampai kita harus duduk di depan laptop berjam-jam di malam hari; di bangku-bangku ujung dekat lab multimedia. Juga, terima kasih karena telah kembali memercayaiku menjadi sekertarismu di kantor, meskipun hanya bertahan beberapa minggu saja; dan popup reminder daily sprint meeting-nya masih sering muncul di laptopku loh. Terus, terima kasih karena masih mau menanyakan kabarku meskipun sekarang kamu sudah memiliki tempat kerja yang baru. Terima kasih karena telah menjadi tempatku mengadu dan menceritakan segala keluh kesahku selama bekerja di kantor itu. Intinya, terima kasih untuk semuanya, ya, Mat! Alhamdulilah, sekarang kamu sudah menjadi anak t*lkomsel, ya. Emang kahimku terbaik, deh.
Dan semoga kamu senantiasa berada di dalam lindungan-Nya, ya. Aamin.
Teruntuk M. Hilmy An Nabhany;
Hai Hilmy, teman menulisku. Terima kasih ya my, kamu sudah mau mendekatiku dan mengajakku berbicara, di saat yang lain tidak pernah menyadari kehadiranku. Terima kasih karena telah memperbolehkan aku membaca ceritamu, dan mengajakku ikut lomba Anti Korupsi. Sungguh, itu lomba pertama dan terakhirku di kampus loh, meskipun kita tidak menang. Memang sih, karya ilmiah milik pemenang yang lainnya itu bagus-bagus. Tapi tak apa, aku tetap berterima kasih, my!
Terima kasih juga karena telah mengajakku untuk menulis bersama, membuat deadline dan semacamnya untuk menjaga keproduktifitasan kita. Terima kasih karena telah mau membersamaiku dalam mengerjakan TA, sampai mengadukan kepada Kak Panda setiap kali aku terlihat malas dan malah bermain-main. Eh tapi, malah akhirnya aku duluan yang lulus, ya (wkwk). Tapi tak apa, dengan ketidakjadian kamu lulus 3,5 tahun, akhirnya kamu justru bisa merasakan apa yang selama ini kamu idam-idamkan, kan? Bisa ikut lomba sampai keluar negeri gitu, terbaik memang.
Selain itu, terima kasih juga karena telah mengajakku ke kantorku yang sekarang, setelah sebelumnya kamu selalu mendengar keluh-kesahku yang bosan berada di rumah terus-terusan. Terima kasih karena telah mengenalkanku dengan Kak Adzim, Mba Manda, dan teman-teman 'alumnus' yang lain. Pokoknya, terima kasih untuk semuanya ya.
Selain itu, terima kasih juga karena telah mengajakku ke kantorku yang sekarang, setelah sebelumnya kamu selalu mendengar keluh-kesahku yang bosan berada di rumah terus-terusan. Terima kasih karena telah mengenalkanku dengan Kak Adzim, Mba Manda, dan teman-teman 'alumnus' yang lain. Pokoknya, terima kasih untuk semuanya ya.
Pesanku, mulai sekarang, selain menulis, coba biasakan membaca juga, ya. Membaca itu asyik loh, kita jadi bisa tahu banyak hal, apalagi tentang perasaan-perasaan seseorang yang sulit diungkapkan secara langsung. Dan juga, berhenti jadi founder brocodile, ya (hehe, yang ini aku bercanda). Aku tahu kamu sudah berubah, dan aku menyukai perubahanmu itu. Semoga tetap istiqomah, ya! Dan semoga kamu senantiasa berada di dalam lindungan-Nya. Aamin.
Teruntuk Mba Elistiana Siswanti;
Hai mba Elis. Mungkin dari semua orang yang aku berikan ucapan terima kasih, cuma mba Elis yang berbeda sendiri. Ya gitu, karena kita tuh tidak kenal dekat, dan memang jarang berinteraksi. Satu-satunya interaksi kita itu pas dulu aku dan mba Elis satu kelompok danusan di Iwakmas kan? Waktu itu kita kebagian tugas untuk berjualan di sebuah perumahan, dan mba Elis bawa motor sendiri karena tidak ingin berboncengan dengan lawan jenis. Dan karena kita seprinsip, jadilah kita berboncengan (hehe). Meskipun saat itu, kita tidak banyak berbicara ya. Maafin ya, mba, akunya pendiem, sih :(
Tapi, aku tetap berterima kasih karena Allah sudah mengenalkan aku dengan seorang Elistiana Siswanti. Asal mba Elis tahu, aku tuh pembaca setia linimasa milik mba Elis loh. Entah mengapa, melihat tulisan-tulisan di situ tuh kayak membaca ceritaku sendiri. Apalagi bagian episode Untitled yang mba Elis tulis tahun 2014, itu benar-benar menggambarkan aku banget. Dan ada banyak hal yang tidak pernah bisa aku ungkapkan, tapi bisa mba Elis tuliskan dengan jelas di situ. Tentang kesedihan, jatuh, bangkit, jatuh lagi, semuanya. Pokoknya, tulisan mba Elis tuh aku banget! Dan aku jadi ngerasa senasib (hiks).
Tapi, banyak pelajaran yang bisa aku ambil dari tulisan-tulisan mba Elis itu. Makanya, aku berterima kasih banget karena sudah diperbolehkan membaca linimasa milik mba Elis. Oh iya, beberapa ada yang aku repost juga ya mba, hehe.
Dan yang terakhir, barakallah ya mba, akhirnya sekarang mba Elis sudah menemukan pangeran berkuda putih yang berhasil mengusahakan mba Elis dengan cara yang baik-baik. Cerita kita sama, tapi sekarang mba Elis sudah berbahagia. Jadi, doakan aku juga ya mba, biar aku minimal punya akhir cerita yang mirip dengan mba Elis. Dan semoga mba Elis senantiasa berada di dalam lindungan-Nya, ya. Aamin.
Teruntuk Keluarga INFININE (Kelas IF-37-09);
Teruntuk semua keluarga INFININE, terima kasih karena telah menjadi keluarga pertama di kampus; dan keluarga kedua setelah keluarga kandungku. Kehangatan yang tercipta, tawa dan canda, tangis dan air mata, amarah dan kesedihan, semuanya sangat berharga untukku. Terima kasih karena telah mau menerimaku. Terima kasih karena mau mengakrabkan diri satu sama lain, sehingga kelas lain pun sampai iri dengan kekompakan kita. Terima kasih karena telah selalu ada untukku, dan terima kasih karena telah banyak membantu.
Meskipun sempat ada beberapa masalah internal, tapi aku bersyukur karena hal tersebut tidak sampai terdengar oleh kelas yang lain. Terima kasih karena telah menjadi dewasa, dan mengajarkan aku untuk selalu menyelesaikan masalah tanpa membawa masalah yang baru. Kekonyolan kalian, kenangan saat bersama-sama mengerjakan tubes di saung asrama dan gedung E, lomba Dies Natalis Informatika, kemenangan saat futsal, jalan-jalan, buka puasa bersama, makrab yang sampai tiga kali kita lakukan, foto bersama, dan kenangan-kenangan indah lainnya akan selalu aku kenang, kok. Pokoknya, aku sayang banget sama kalian.
Dan semoga kalian semua senantiasa berada di dalam lindungan-Nya, ya. Aamiin.
Teruntuk semua keluarga laboratorium multimedia, terima kasih ya karena telah menyediakan rumah dan lingkungan yang nyaman untukku. Kehangatan yang tercipta, tawa dan canda, semuanya sangat berharga untukku. Terima kasih atas pelajaran-pelajaran yang secara tidak langsung kalian ajarkan kepadaku. Terima kasih karena sudah mau menjadi keluarga ketiga setelah infinine dan keluarga kandungku. Terima kasih karena telah banyak membantu.
Kekonyolan kalian, kenangan saat lomba, kegiatan upgrading, kegiatan camp, jalan-jalan, menonton film bareng (sampai satu bioskop serasa milik lab mulmed), membuat booth, menata ulang ruangan lab, karaokean di dalam lab, membuat video-video konyol, dan kenangan-kenangan indah lainnya akan selalu aku kenang, kok. Pokoknya, aku sayang banget sama kalian.
Dan semoga kalian semua senantiasa berada di dalam lindungan-Nya, ya. Aamin.
Teruntuk Teman-Teman di Kantor;
Untuk teman-temanku di kantor, terima kasih banyak ya, karena sudah mau menghargaiku sebagai satu-satunya perempuan di divisi IT. Terima kasih karena selalu menanyakan dan mengutamakan aku di setiap kegiatan di kantor. Terima kasih karena sudah mau menghormati prinsipku. Meskipun terkadang kalian suka menggombaliku (padahal aku selalu memasang ekspresi canggung dan bingung), tetapi kalian tetaplah teman terbaikku!
Dan ya, seperti yang lainnya, semoga kalian senantiasa berada di dalam lindungan-Nya, ya. Aamiin.
Teruntuk Adik-adik di Masjid Al Ibadah, Kemang;
Untuk adik-adik cantikku. Terima kasih ya dik, karena sudah mau mengajakku kenalan ketika aku sudah tidak memiliki teman perempuan untuk diajak sholat di Masjid; walaupun seharusnya aku yang duluan mengajak kenalan, sih. Dan terima kasih juga karena selalu menyalamiku setiap habis sholat, serta selalu melontarkan senyuman manis kalian setiap kali kita bertemu. Meskipun kalian selalu memanggilku dengan sebutan 'kakak yang kemarin' dan terkadang menanyakan siapa namaku disaat aku sudah berkali-kali memberitahu, tapi tak apa, aku juga nggak begitu ingat nama kalian kok (wkwk). Abisnya, kalian terlalu banyak dan entah mengapa terlihat mirip satu sama lain, sih. Kan aku jadi susah menghafalnya..
Tapi intinya, terima kasih ya karena telah membuatku merasa masih memiliki teman setiap pergi ke Masjid. Jujur, kalau kalian sekali saja tidak datang ke Masjid, aku nyariin loh. Tapi aku juga bersyukur, waktu aku juga nggak masuk beberapa hari, keesokan harinya kalian juga menanyakan kenapa aku beberapa hari itu tidak pernah kelihatan lagi. Duh, sayang kalian deh.
Semoga kalian terus istiqomah untuk menjaga sholat lima waktu dengan tepat waktu, ya. Dan semoga kalian senantiasa berada di dalam lindungan-Nya. Aamin.
Teruntuk Ibu Pemilik Warteg samping Masjid Al Ibadah, Kemang;
Untuk Ibu pemilik warteg kesukaanku. Terima kasih ya bu, karena telah menganggapku sebagai anak sendiri; terlebih saat mengetahui bahwa teman-teman perempuanku sudah tidak bekerja lagi di situ. Terima kasih karena telah menanyaiku setiap kali aku tidak makan di warteg. Meskipun sekarang aku sudah tidak pernah ke warteg lagi karena tidak memiliki teman yang bisa diajak makan bareng di situ, tapi aku selalu berdoa untuk kelancaran rezeki warteg milik Ibu.
Oh iya bu, aku juga masih ingat kalimat Ibu waktu aku memprotes harga makanan yang dimurahin dan segelas air putih yang digratiskan oleh Ibu, loh. Kalimat yang ini, "Ibu juga punya anak yang lagi meratau, jadi Ibu berharap dengan kebaikan Ibu ini, anak Ibu juga mendapatkan kebaikan di sana." Duh, kasih sayang seorang Ibu kepada anaknya memang tidak ada duanya, ya. Aku jadi semakin sayang sama Ibu, deh.
Semoga Allah membalas segala kebaikan Ibu, dan semoga Ibu senantiasa berada di dalam lindungan-Nya, ya. Aamin.
Teruntuk Teman-Temanku yang Lain;
Untuk semua teman-temanku yang lain, yang tidak bisa aku sebutkan satu per satu. Terima kasih ya, karena telah hadir di kehidupanku dan mau memberi warna-warna indah tentang kehidupan; setelah sebelumnya warna yang aku miliki hanyalah hitam dan putih. Terima kasih atas pelajaran-pelajaran hidup yang telah kalian berikan kepadaku. Terima kasih karena sudah mau menerima sifatku yang pendiam dan tidak banyak bicara ini. Dan terima kasih karena sudah mau menjadi temanku. Aku sayang kalian semua pokoknya!
Semoga Allah membalas segala kebaikan kalian, dan semoga kalian senantiasa berada di dalam lindungan-Nya, ya. Aamin.
Dari, perempuan yang sangat berterima kasih akan kehadiran kalian.