"Mbak, lagi baca surat apa, sih? Kok kayak sering denger?"
Saya sejenak menyelesaikan ayat keenam, kemudian menjawab, "Al Hasyr."
"Oh, pantesan."
Azizah memang suka begitu, selalu bertanya surat apa yang saya baca ketika saya sedang tilawah. Biasanya dia mendengarkan sambil bermain ponsel atau membaca buku. Tapi kali ini dia sedang sibuk memindahkan ayam gepuk dari wadah makanan berbahan styrofoam ke atas piring. Saya dan Azizah memang baru saja memesan makanan dari luar, karena katanya dia ingin mencoba tempat makan baru.
"Sambelnya pedes, tapi enak." ujar Azizah kembali berkomentar. Saya tidak menjawab, fokus ke ayat selanjutnya, yang kemudian setelahnya tiba-tiba saja saya tersedak sehingga bacaan saya harus terhenti.
"...waalyataamaa waalmasaakiini waibni alssabiili..."
Saya tertegun sebentar memandangi Azizah yang melanjutkan ayat yang saya baca tadi sambil memasukkan wadah makanan yang dipegangnya ke dalam kresek; yang setelahnya dia langsung berlari sambil membawa piring yang dipegangnya di tangan yang lain ke depan tv.
Jumat, di dalam kamar selepas maghrib.
Saya menulis ini karena tiba-tiba sekarang saya jadi kepikiran,
ternyata saya masih juga kalah dengan anak SD, ya.
- Al Hasyr (Pengusiran)
- Al Hasyr (Pengusiran)