Sepanjang jalan tadi, aku memaki diriku sendiri. Aku berbicara terus-terusan, mengakhiri setiap kalimatnya dengan bacaan istighfar, lalu kemudian kembali memaki. Aku memaki diriku sambil menangis, memarahi apa-apa yang menurutku memang sudah kelewat batas. Untung saja jalanan sedang ramai, dan aku menggunakan masker, sehingga tidak ada satupun orang yang sadar akan apa yang sedang aku lakukan.
Tapi entah mengapa meskipun terlihat bodoh, aku merasa bahwa aku butuh memaki diriku; agar aku bisa tersadar dengan apa yang selama ini telah aku lakukan. Tentang harga diri, tentang akhlak, tentang kebodohan, tentang kesalahan, pokoknya tentang semuanya yang sangat merugikan dan hanya menimbulkan dosa. Aku memaki menggunakan kalimat-kalimat yang memang sering diucapkan beberapa sahabat untuk mengingatkan, walaupun ditambah dengan beberapa kalimatku sendiri. Aku memaki sampai aku puas, dari awal menyalakan motor hingga halaman kantor. Tapi aku memaki tidak menggunakan kalimat-kalimat yang kasar, kok.
Tapi, aku tidak tahu, yang aku lakukan ini termasuk dosa tidak, ya? Semoga jika memang ini adalah sebuah kesalahan, Allah mau mengampuniku. Aamiin :')
Dan terhitung hari ini, aku memutuskan untuk menemukan aku yang baru;
dengan menambahkan 'irisan' aku yang lama;
tentunya yang baik-baiknya.